Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
AgamaDaerahMakassarWisata

Peserta Kongres ISNU Balikpapan dari Sulsel dan Makassar Rekreasi di IKN

6
×

Peserta Kongres ISNU Balikpapan dari Sulsel dan Makassar Rekreasi di IKN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Balikpapan, Pattisnews.com; Kongres Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) III menghasilkan Ketua Pengurus Pusat yang baru. Prof.Dr.Phil Kamaruddin Amin menggantikan Prof.Dr.Ali Masykur Musa pada kongres yang berlangsung di Kota Minyak, Balikpapan, Kalimantan Timur, 27-30 Desember 2024.

Jajaran ISNU se Sulawesi Selatan pun menyatakan selamat kepada Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI tersebut. Ucapan selamat itu disampaikan baik oleh Sekretaris Umum Pengurus Wilayah ISNU Sulawesi Selatan, Dr.Mulyadi, M.Pd, termasuk Ketua ISNU Kota Makassar, Dr.Ir.Musdalifah A Machmud,M.Si, Sabtu, 30 November di arena Kongres III, Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, Jalan Mulawarman. Keduanya dikonfirmasi terpisah usai penetapan ketua baru.

Example 300x600

ISNU demikian Dr.Mulyadi,  merupakan organisasi yang memiliki peran penting dalam mengembangkan pemikiran dan karakter generasi muda Nahdlatul Ulama di Indonesia. Karenanya, di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, Dirjen sekaligus seorang akademisi dan cendekiawan  muslim yang memiliki reputasi tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Dengan latar belakang yang yang kental dan kuat dalam pendidikan dan pengalaman di berbagai bidang, harapan untuk ISNU semakin menguat.

Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, ISNU mengusung visi untuk menjadi wadah yang mampu menjembatani pemikiran cerdas, inovatif, dan berkarakter bagi generasi muda. Hal ini sejalan dengan misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat nilai-nilai keagamaan, dan mendorong pengembangan keterampilan serta kemampuan sosial di kalangan anggotanya.

Mulyadi mengharapkan, salah satu fokus utama di bawah kepemimpinan Kamaruddin Amin yaitu pengembangan sumber daya manusia ISNU. Misalnya, menghadirkan berbagai program pelatihan dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan jajaran ISNU  baik dalam bidang ilmiah, kepemimpinan, dan kewirausahaan.

“Harapan ini agar, jajaran ISNU tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga berdaya saing tinggi di dunia kerja,” jelasnya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Makassar (UIM)  ini melihat, Prof. Kamaruddin Amin menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama dalam membangun karakter bangsa. Sebab, generasi muda yang ada di tubuh ISNU yang berpendidikan akan lebih mampu menghadapi tantangan zaman, termasuk tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Dr.Musdalifah menambahkan, ISNU dibawah kepemimpinan Prof.Kamaruddin Amin,  juga berkomitmen untuk mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses pendidikan. Dengan memanfaatkan platform digital, ISNU dapat menjangkau lebih banyak anggota, terutama di daerah-daerah terpencil.

“Tentunya, ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap insan Nahdlatul Ulama, di mana pun mereka berada, tetap mendapatkan akses terhadap informasi dan pendidikan yang berkualitas,” jelasnya.

Apalagi, demikian Sekretaris Rektor Universitas Islam Makassar ini, saat ini, atau di zaman modern ini, penting bagi generasi muda untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

Musdalifah mengharapkan, Prof.Kamaruddin Amin menghadirkan pendekatan kolaboratif dengan berbagai institusi pendidikan, organisasi sosial, dan komunitas di dalam maupun luar negeri. Dalam era globalisasi, sinergi antar lembaga sangat penting untuk memperkuat posisi ISNU sebagai organisasi yang berpengaruh dalam perkembangan sosial dan pendidikan. Kolaborasi ini diharapkan bisa memperluas jaringan dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap masyarakat.

“ISNU Makassar meminta, ISNU di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin menjadikan organisasi besar dan intelek ini diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan peduli terhadap nilai-nilai sosial. Semoga, dengan kepemimpinan yang visioner ini, ISNU dapat membawa perubahan positif yang signifikan bagi anggotanya dan lebih luas lagi, bagi bangsa,” harapnya.

Sebelum mengakhiri pernyataannya, mantan Wakil Rektor II UIM Makassar tersebut menyebut, selain pendidikan formal, ISNU juga memberikan perhatian pada pengembangan soft skills, yang sangat penting di dunia kerja modern.

“Tentunya, pengembangan soft skills itu melalui workshop, pelatihan kepemimpinan, dan diskusi publik, ISNU mendorong anggota dan generasi muda untuk mengasah keterampilan interpersonal, seperti komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan. Keterampilan ini menjadi modal utama bagi generasi milenial untuk bersaing di dunia yang semakin kompetitif, tutup bunda Ifa—sapaan akrabnya.

Seperti diketahui, salah satu tantangan besar di era milenial adalah, maraknya penyebaran ideologi ekstremis melalui media sosial. ISNU, dengan dasar-dasar ajaran Islam yang moderat dan toleran, berusaha untuk menanamkan nilai-nilai kesejahteraan dan kedamaian di kalangan generasi muda.

Dengan mengedukasi anggota tentang pentingnya toleransi, kebersamaan, dan dialog lintas budaya, ISNU berupaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya peka terhadap isu sosial, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan yang konstruktif.

Karenannya, ISNU dapat memanfaatkan teknologi yang demikian canggih ini. Di mana, era milenial identik dengan kemajuan teknologi informasi. ISNU menyadari pentingnya memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan informasi dan memperluas jangkauan misi organisasi. Melalui pemanfaatan media sosial, blog, dan aplikasi digital, ISNU dapat menjangkau lebih banyak generasi muda, memberikan konten-konten yang menginspirasi, serta menjadikan ruang diskusi yang terbuka untuk ide-ide baru.

Disisi lain, ISNU juga berperan aktif dalam advokasi isu-isu sosial, ekonomi, dan politik yang relevan dengan kehidupan masyarakat milenial. Dalam konteks ini, ISNU tidak hanya menjadi suara bagi kepentingan umat, tetapi juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui program-program yang inklusif, ISNU berusaha untuk memberdayakan kelompok marginal, mendukung usaha kecil dan menengah (UKM), serta berkontribusi pada pembangunan sosial yang berkelanjutan. (din pattisahusiwa-humas ISNU Kota Makassar).

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *