Balikpapan, Pattisnews.com:
Kongres III, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, atau ISNU menjadi sebuah perhelatan menyejarah yang penuh semangat, Prof. Dr. H. Ali Masykur Musa,M.Hum, resmi terpilih kemai sebagai Ketua Umum ISNU periode lima tahun ke depan.
Kongres yang diselenggarakan di Balikapan, sebuah kota yang dikenal dengan keberagaman budaya dan tradisi keagamaan yang kaya itu merupakan tonggak baru bagi organisasi yang berfokus pada pengembangan intelektual dan profesionalisme para sarjana yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.
Kembalinya Ali Masykur Musa memimpin kembali lembga otonom NU tersebut sebenarnya telah diprediksi sejak awal. Mengapa? Ya, lantaran mantan Ketua Umum PB PMII itu telaha digadang gadang berabagai Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang ISNU se Indonesia. Termasuk ISNU se Sulawesi Selatan.
Sekretaris Umum PW ISNU Sulawesi Selatran, Dr.Muyadi, M.Pd, maupun Ketua ISNU Kota Makassar, Dr.Ir.Musdalifah A Machmud, M.Si demikian. Keduanya menyebut, Ali Masykur Musa adalah tokoh ISNU yang sulit dicari tandingannya.
‘Kami di ISNU sse Sulawesi Selatan, termasuk ISN Kota makassar masih memberikan harapan besar kepada Prof. Ali Masykur Musa memimpin kembal ISNU. Beliau memiiliki kemampuan dan kapabilitas. Beliiau juga dikenal luas, dan cara kepemimpinan di ISNU juga baik,” tutur Mulyadi, maupun Musdalifah di arena kongres Kongres II Balikpapan.
Keputusan Prof. Ali Masykur Musa kembali memimpin i ISNU disambut positif banyak kalangan. Mereka berharap di bawah kepemimpinannya, ISNU dapat semakin eksis, berperan aktif dalam menciptakan perubahan, serta meneguhkan posisinya sebagai salah satu organisasi intelektual yang mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan umat dan bangsa.
Saat pemilhan Ketua ISNU, Ali Masykur Musa meraih suara sebanyak 108, disusul Prof.Dr.Hj. Ulfiah M.si, 87 suara, Prof.Drs.HM. Mas’ud Said, MM.Ph.D 80 suara, Prof. Dr.HM. Saleh Ending,MA 59 suara, Prof.Dr.Ret Nat, Abdul Haris,M.Sc, 48 suara, Prof.Dr. Idi Warsah M.Pdi 43 suara, Prof.Dr.Ir.Husain Syam,M.TP.I.P.U ASEAn Eng 40 suara, Prof.Abu Hapsin,MA.Ph.D 33 suara, Prof.Dr.Ismail S.Sy, MA 28 suara. Sementara dua suara cadangan masing masing Prof.Dr.Ir.Eduart Wolok S.T.M.T 25 suara, dan Prof.Dr.Ir. Muh.Ahsin Difa’i,23 suara.
‘Hanya saja, lantaran Prof.Dr.Ir.Husain Syam yang juga Ketua ISNU Sulawesi Selatan tidak hadir di lokasi kongres saat pemilihan, makanya digantikan dengan cadangan nomor 1, yaitu Prof.Dr.Ir.Muh.Ahsin rifa’i,” tutur Mulyadi, seraya menambhakan Tim sembilan dipimpin Ali Masykur Musa kemudian menggelar rapat untuk mebentuk kepengurusan ISNU Pusat.
Musdalifah menambahkan, dengan langkah yang mantap, mari kita dukung perjalanan baru ISNU di bawah kepemimpinan Prof. Ali Masykur Musa. Semoga, cita-cita dan harapan untuk memperkuat posisi para sarjana NU dalam masyarakat dapat terwujud dengan baik.
Sebelum pemlihan, Ali Masykur Musa menyapaikan Laporan Pertangngangjawaban kepengursan lima ia sebelumnya. Dalam laporan pertanggungjaawabannya mantan komisaris independen Pelindo yang kini Konisaris PLN itu menguraikan progran kerjanya.
Dalam pidato pertamanya sebagai Ketua ISNU, Prof. Ali menekankan pentingnya kolaborasi antar sarjana untuk menghadapi tantangan global, di antaranya perubahan iklim, isu sosial, dan pembangunan berkelanjutan.
“Sebagai sarjana Nahdlatul Ulama, kita memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi yang nyata terhadap masyarakat dan bangsa. ISNU harus menjadi saluran bagi para sarjana untuk berkontribusi dalam pemecahan masalah sosial dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ungkap Prof. Ali yang juga merupakan seorang akademisi terkemuka dan peneliti
Prof. Ali Masykur Musa juga menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi ISNU ke depan, termasuk penguatan jaringan antara anggota, peningkatan kualitas kegiatan penelitian, serta pengembangan program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dia berharap ISNU dapat menjadi wadah yang lebih inklusif bagi seluruh sarjana, serta berperan aktif dalam membangun pemahaman dan toleransi antar umat beragama.
“ISNU harus mampu menghadirkan solusi-solusi yang inovatif dan memberikan pencerahan bagi masyarakat. Dengan menggandeng berbagai pihak, kita bisa menjalankan program-program yang bermanfaat dan relevan,” tambahnya.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Kongres ISNU di Balikapan bukan hanya menjadi ajang pemilihan ketua, tetapi juga momen penting untuk merumuskan masa depan organisasi yang lebih baik. Prof. Ali Masykur Musa diharapkan dapat membawa ISNU menuju era baru yang penuh tantangan dan kesempatan, demi kemaslahatan umat dan bangsa. (din pattisahusiwa-humas ISNU Kota Makassar)