Makassar, Pedomanku.id:
Sejak dibuka penyetoran zakat mal, Selasa, 8 April, hingga Selasa 15 April pagi ini, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid telah melakukan penyetoran zakat mal Idul Fitri 1446 Hijriah ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar mendekati angka Rp1 miliar, atau persis Rp.942.884.000, dari sekitaran 60 masjid. Angka ini akan semakin bertambah, dari target Rp 3 miliar tahun ini.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, Dr.HM.Ashar Tamanggong mengemukakan, antusiasnya pengurus UPZ masjid dalam penyetoran zakat mal usai Idul Fitri 1446 hijriah menjadi tren, sekaligus mencerminkan semakin bertumbuhnya dan meningkatnya kepercayaan dan keyakinan terhadap kemampuan BAZNAS Makassar dalam mengelola dan nantinya menyalurkan dana yang terkumpul tersebut secara efektif demi kepentingan para mustahik.
“Tentunya, tren positif ini menjadikan pentingnya zakat sebagai alat yang ampuh untuk keadilan sosial dan pembangunan ekonomi. Seiring dengan semakin banyaknya masjid yang bekerja sama dengan BAZNAS, potensi untuk mengubah kehidupan warga Makassar yang paling rentan pun semakin besar,” ujarnya, Selasa pagi ini.
“Kita ketahui bersama juga bahwa, zakat Mal itu, salah satu dari lima rukun Islam. Artinya, zakat ini, adalah bentuk amal wajib yang dilakukan atas kekayaan yang terkumpul yang telah mencapai nisab tertentu. Dan, tentunya, masjid, yang bertindak sebagai pusat komunitas ummat muslim, sering kali memainkan peran penting dalam memfasilitasi pengumpulan zakat melalui UPZ di masjid masing maisng,” ujar HM.Ashar Tamanggong lagi.
Menurutnya, antusiasme UPZ ini tidak lepas dari komitmen BAZNAS Makassar dalam membangun kepercayaan melalui komunikasi yang terbuka, operasional yang transparan, dan program-program yang terbukti berdampak.
“Program-program BAZNAS Makassar itu tentunya difokuskan pada berbagai bidang. Di antaranya, bantuan kepada keluarga yang berjuang melawan kemiskinan, bantuan pendidikan kepada siswa kurang mampu, akses layanan kesehatan-yakni, mendukung inisiatif layanan kesehatan dan menyediakan bantuan medis bagi mereka yang membutuhkan. Termasuk pemberdayaan ekonomi, yakni program yang mempromosikan kewirausahaan dan pengembangan usaha,” tuturnya.
Doktor Universitas Muslim Indonesia yang juga da’i kharismatik ini menambahkan, penyetoran zakat mal UPZ masjid ke BAZNAS Kota Makassar dapat menjadikan pengelolaan zakat yang lebih tersentralisasi dan terkoordinasi.
Di bagian lain ATM-spaan akrab mantan Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makasar itu menambahkan, BAZNAS Makassar, dan BAZNAS di seluruh Indonesia merupakan organisasi yang diakui dan diatur secara nasional. Lembaga pemerintah nonstruktural ini beroperasi di bawah pedoman yang ketat dan menjalani audit rutin, memastikan transparansi dalam alokasi dan pemanfaatan dana zakat. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar).
