Makassar, Pattisnews.com:
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, memiliki sederet program unggulan. Salah satunya, sarapan bergizi. Program yang dikemas dalam Sedekah Jumat Tolak, atau bahasa krennya, SeJuTa ini merupakan langkah konkret memberantas masalah gizi buruk, khususnya di perkampungan kumuh.
Program SeJuTa ini, BAZNAS tidak sekadar memberikan makanan, melainkan juga harapan dan masa depan yang lebih baik untuk generasi penerus. Program ini dilaksanakan setiap Jumat. Pada Jumat, 22 November hari ini misalnya, tim lembaga pemerirntah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5 Makasar itu menyambangi perkampungan kumud Daeng Matoa, Jalan Perintis Kemerdekan, depan Mapolda Sulawesi Selatan.
Tim dipimpin Waki Ketua IV Bidang Adminitrasi dan Umum BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as bersama Darmawati, Kamsir, serta Syarifuddin Pattisahusiwa, dibantu dua mahasiswa magang masing masing Risha Okktaviani dan Isnawati —Jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Usai menyerahkan menu sebanyak 150 dus, H.Jurlan Em Saho’as mengakui, BAZNAS Kota Makassar memiliki kepedulian sangat tinggi, utamanya seperti yang disarikan dalam Al-Qur’an, khususnya surah Al-Bakarah.
“Kami (BAZNAS) Kota Makassar terus berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi kelompok yang kurang mampu, khususnya bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Nah, meeraka ini kebanyakan tingggal di perkampungan perkampungan kumuh. Karenanya, selain memberi program untuk pengembangan usaha, kesehatan, pendidikan, juga tidak terlepas pemberian gizi langsung ke orangnya. Makanya, setiap jumatan kami datang ke perkampungan kumuh yang ada di Kota Makassar ini,” tuturnya.
Pria Bugis asal Palopo ini mengakui, khusus menu di perkampungan kumuh tidak hanya cukup secara kuantitas, tetapi juga berkualitas. Menu yang disediakan pun dipastikan memiliki kandungan gizi yang seimbang, mencakup karbohidrat, protein, dan vitamin.
Menjawab pertanyaan mengapa membagikan di pagi hari, jurnalis yang juga seniman ini mengemukakan, memilih waktu pagi hari, karena lokasi yang disasar seluruhnya bekerja sebagai pemulung. “Para pemulung ini, mereka keluar mencari nafkah memang pagi hari, sehingga kami bisa memastikan, apa yang kami berikan betul betul tepat sasaran,” jelasnya.
Menurutnya, sumber dana dari program SeJuTa ini berasal dari donasi pada Muzakki di Kota Makassar yang memberikan kepercayaan dan amanah kepada BAZNAS Kota Makassar.
“Jadi, tentunya, keberhasilan program SeJuTa BAZNAS Kota Makassar ini tidak lain karena amanah dari para Muzakki di Kota Makassar. Dari Muzakki inilah, maka seluruh program BAZNAS Makassar terlaksana dengan baik, dan tepat sasaran,” jelasnya.
Lalu apa respon warga? Salah seorang penerima menu merespons positif. Orang tua itu mengaku merasa terbantu dengan adanya program ini, sehingga mereka tidak perlu khawatir lagi akan kebutuhan gizi anak-anak mereka di pagi hari. (din pattisahusiwa-tim media baznas kota makassar)